Padi Empunak
Atlantic Spirit-Ketahanan pangan adalah kunci dari keberhasilan suatu daerah menghidupi masyarakatnya sendiri. Sayangnya akibat kebijakan pemerintah banyak pangan lokal yang tersingkirkan.
Bahkan sejumlah varietas padi lokal turut hilang bahkan berangsur-angsur punah, terutama sejak era Orde Baru (ORBA) yang mencanangkan revolusi hijau di Indonesia.
Salah satu yang harus diketahui adalah jenis padi-padiannya. Kali ini Atlantic Spirit akan memperkenalkan salah satu jenis padi lokal yang masih dapat ditemukan di Desa Bahenap, Kecamatan Kalis, Kabuapten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Padi ini dianggap varietas yang tahan terhadap hama dan memiliki sejumlah keunggulan lainnya.
Padi ini dianggap warga setempat sebagai varietas asli yang masih mereka pelihara dan budidayakan sebelum masuknya berbagai jenis tanaman padi yang dicanangkan pemerintah ketika itu.
Padi Empunak adalah salah satu jenis padi yang merupakan endemik padi di Kalimantan Barat.
Ciri-ciri Padi Empunak:
Mempunyai akar serabut, Tinggi tanaman sekitar 110 cm, bulirnya agak pendek dan halus, rasanya agak keras. Panennya tiga bulan setengah bulan sampai lima bulan tergantung cuaca (umur padi atau masa panen) misal pada musim penghujan agak lambat kalau kering cepat, berasnya berwarna putih.
Habitat Padi Empunak:
Di tanam di daerah / tanah yang angkai atau kering.
Cara budidaya/perbanyakannya:
Cara tanam dengan di Tugal(system ini biasa dilakukan masyarakat setempat, dalam satu lubang tugal jumlah benih yang di tanam bervariasi, ukuran yang di gunakan satu jumput kecil kira kira padi berjumlah 7 sd 10 bulir) dan ditanam langsung.
Tugal biasanya dilakukan setelah bakar ladang atau nunu huma baru nanam padi. Beberapa praktek masyarakat local, dalam satu lubang tugal tidak hanya benih padi, biasanya di kombinasikan dengan benih yang lain, umumnya palawija dan sayuran, misalnya jagung dan tanaman sayur.
Demikian segala informasi yang atlantic spirit sajikan untuk sobat pembaca, semoga bermanfaat.